Jumat, 05 Agustus 2016

Prioritaskan Menyusui

Saya mau tanya nih, apa sih yang dipikirkan oleh para ibu yang baru pertama kali hamil? Mungkin ada beberapa yang bingung dan ada beberapa yang sudah yakin jawabannya.

Saya mau cerita waktu pengalaman hamil pertama. Rasanya pas mengetahui diri sendiri bisa hamil itu antara nggak percaya dan takjub bisa melihat tanda dua garis di alat bernama testpack. Lalu rajin-rajinlah saya membaca buku tentang kehamilan dan kelahiran serta berbagai artikel yang membahas kehamilan minggu demi minggu di website. Saya tergolong calon ibu yang santai menjalani masa kehamilan. Jarang mual-muntah, nggak ngidam (yang ngidam justru calon bapak), ya pokoknya bener-bener dibawa santai.

Trimester pertama dilalui dengan cerita suka-duka. Memasuki trimester 2, saya dan suami bertekad untuk memberi calon bayi kami makanan terbaik, yaitu ASI. Sampai pada satu kesempatan saya dan suami bisa mengikuti kelas bertema EdukASI dari AIMI ranting Bogor. Saya dan suami belajar banyak hal tentang proses menyusui. Yang jadi prioritas ibu hamil itu hanya satu, belajar ilmu menyusui. Saya bisa jamin nggak akan rugi dan nggak ada ilmu yang bikin rugi. Ilmu menyusui ini berguna sekali bagi calon orangtua baru. Jangan pikirkan biaya kelas yang mahal, tapi pikirkan, mampukah saya dan suami kelak menjadi orangtua terbaik?

Selama masa kehamilan, bukan hanya ilmu tentang tumbuh-kembang janin saja yang diperhatikan, namun perhatikan juga ilmu tentang menyusui. Kelak setelah kehamilan berakhir dan bayi sudah lahir, prioritaskan menyusui!

Cerita Untuk Membangun Inspirasi

Setiap orang memiliki berbagai versi cerita dalam kehidupannya. Ada cerita bahagia, cerita duka lara, cerita inspirasi, cerita petualangan, cerita pengalaman berharga, dan berbagai macam cerita lainnya.

Di blog ini saya punya banyak cerita. Beberapa cerita ada yang memberi inspirasi bermakna untuk kehidupan yang lebih baik, ada pula cerita keseharian saya.

Saya senang menulis. Menulis merupakan cara saya menceritakan kisah perjalanan hidup sehingga mungkin nanti bisa dibaca oleh generasi berikutnya. Siapa tahu saya tetap bisa menjadi sosok yang inspiratif karena cerita. Hidup ini layak untuk dituliskan dalam sebuah cerita. Maka ceritakanlah apa yang kau alami sehingga mampu memberi sekaligus membangun inspirasi bagi setiap orang untuk terus berkarya dalam hidup yang lebih baik lagi.

Ini cerita saya.